Rabu, 25 Juni 2008

A Wonderful day...

Apa jadinya bila kereta api macet di hari kerja?
Tumpukan penumpang di stasiun? ya...
kepanikan para workholic? tentu...
kekesalan yang menjadi-jadi? mungkin....
kalo bikin video rekaman di kereta? ini yang jarang terjadi..

Memang selalu ada beragam cara pensikapan kejadian luar biasa ini. Tapi yang pasti, semua orang tidak pernah menginginkan perjalanannya terganggu karena hal itu akan berpengaruh pada pekerjaan mereka.
Tapi.... wallahu 'alam bishowab
kita tak pernah mampu memeprediksi apa-apa yang akan menimpa kita. Termasuk kemaren, Kamis 26 Juni 2008.
tak hanya kereta api barang yang mengalami anjlok di stasiun kebayoran lama tapi juga terjadi kerusakan sinyal di sentra kereta api jabotabek, Tanah Abang.
Memang, apa pengaruh dua kejadian ini hingga disebut luar biasa? toh, hal-hal seperti ini memang udah sering terjadi di Indonesia.

eit....
jangan terlalu menyepelekan kejadian seperti ini ya!
Untuk sebagian orang hal ini memang sebuah keberuntungan. sebut saja tukang ojek, sopir taksi, atau sopir angkot.
mereka secara langsung mendapat gelontoran penumpang yang memutuskan beralih transportasi karena kereta api tak lagi mampu diharapkan.
Tapi, dibalik itu semua masih ada banyak pihak yang dirugikan oleh kejadian ini.
Kerugian immateriil langsung terasa manakala waktu yang semestinya digunakan untuk aktivitas yang lebih bernilai harus terbuang begitu saja.
sementara dari segi materiil, makin banyak roker (rombongan kereta) yang harus rela dipotong gajinya lantaran terlambat sampai di tempat kerja masing-masing.
Atau omset penjualan pedagang yang menurun darstis karena waktu jualannya berkurang.
Hal-hal inilah yang patut diperhatikan.

Lalu bagaimana sebaiknya kita menyikapi kejadian seperti ini?
Tergantung dari pemikiran kita, apakah kita benar-benar harus cepat mengambil langkah darurat agar tak banyak kerugian yang kita derita?
atau bersabar dan yakin pertolongan akan segera tiba?

Keduanya bukanlah pilihan yang salah.
di satu sisi, kita semestinya memang harus segera mencari alternatif solusi atas apa yang menimpa kita. kita tidak diharuskan diam, diam dalam artian tidak melakukan apa-apa dan membiarkan segalanya terjadi dengan sendirinya.Ingat, Allah tidak akan merubah suatu kaum sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri.

tapi ingat.......
segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa seizin Allah swt.
untuk itu, kita diharuskan untuk bersabar dan tawakal kepada Allah atas apa yang kita kerjakan.

Dari dua penyikapan di atas, ada satu korelasi bahwa usaha kita dan tawakal kita adalah hal yang beriringan dalam pengerjaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar