Dalam hati aku berkata, "biaya lain-lain apaan nih?"
Selasa, 27 Oktober 2009
Antara H dan K (Sebuah Catatan atas Bentuk Pelayanan Publik)
Dalam hati aku berkata, "biaya lain-lain apaan nih?"
Selasa, 21 Juli 2009
Karena Kita adalah "Saudara"
Selasa, 30 Juni 2009
Kisah sepotong lagu
Selasa, 09 Juni 2009
Apa itu elegi?
Elegi adalah petak umpet dimana kau selalu bisa sembunyi tanpa ditemukan kembali
Elegi adalah penelpon dari jauh yang rajin mengatakan cinta padamu dalam bahasa yang tak kau mengerti
Elegi adalah sebuah titik yang tak pernah kau baca walau selalu ada diakhir kata
Elegi adalah kata. Kata yang bukan mutiara. Yang bukan pantun. Yang bukan haiku apalagi puisi. Elegi adalah kata. Kata-kata yang cuma suara.
Elegi adalah dua bus dan rentetan motor mengekor membawa air mata dari jauh
Elegi adalah sebuah kelas dan selalu ada yang tak bisa masuk
Elegi adalah satu kolom daftar hadir kuliah yang satu akan melompong hingga akhir
Adalah jalanan jogja – wonogiri yang ditumpahi matahari senja
Adalah makan siang dan sedikit “sangu” dari seorang ibu yang tidak tersampaikan kecuali pada jerit ambulans
Adalah musik metal filter rokok dan merah anggur yang bingung harus menghamba pada siapa
Elegi adalah kata. Kata yang bukan mutiara. Yang bukan pantun. Yang bukan haiku apalagi puisi. Elegi adalah kata. Kata-kata dalam surat nyasar. Yang salah alamat. Salah waktu. Salah orang. Tapi akhirnya dibaca juga.
alwiTHELONEWOLF
early Sept ‘08
El Syahid : Elegi Syair Kehidupan
Kamis, 03 Juli 2008
Antara Keinginan dan Kebutuhan
Minggu, 29 Juni 2008
Aku kembali teringat sebuah artikel yang beberapa saat yang lalu kubaca. Berhenti sejenak, demikian kira-kira sang penulis memberikan sebuah taujih yang sungguh luar biasa. Beberapa kali kucoba menjadikan akhir pekanku sebagai momen berhenti sejenak. Melalui pertemuan pekanan, juga melalui upaya kesendirianku untuk mencoba memahami arti sebuah perenungan. Tapi hasilnya? NIHIL alias tak berdampak apapun.
Peristiwa itu akhirnya tiba. Menghadiri momen walimahan seorang al-akh dengan sedikit menambah agenda "berlibur" ke rumah al-akh yang lain. Awalnya aku hanya mengharap ini sebagai sebuah silaturahim ke rumah saorang saudara. Akan tetapi rombongan ini lain, aku yang hanya bermodal niat silaturahim akhirnya berjumpa dengan sebuah semangat yang membawaku kembali menerawang pada masa-masa dakwah di sekolah dan bangku kuliah.
Ternyata selama ini kesendirianku benar-benar tak membawa perubahan apa-apa. Justru aku terperosok pada pemikiran-pemikiran yang tiada sedikitpun memberikan kemanfaatan bagi dunia maupun akheratku. Allah benar-benar kembali menuntunku. Aku kembali dipertemukan dengan sebuah semangat perubahan yang begitu menyala. Subhanallah, aku masih dipertemukan dengan saudara-saudaraku yang tanpa kusadari kembali membimbingku. Aku memang belum terpisah jauh, untuk itu mereka membuatku kembali dekat. Aku benar-benar ingin menitikkan air mata, sebagai bentuk perbaikan diriku, sebagai bentuk kembalinya semangat dakwahku. Ini bukanlah berhenti sejenak yang biasa-biasa saja, tapi inilah momen luar biasa yang menjadi salah satu titik kembalinya diriku pada cinta yang murni karena keterikatan pada-Nya.
Berhenti sejenak....
tapi bukan untuk tidak melakukan apa-apa.
Berhenti sejenak....
mengingatkanku kembali pada satu arti penting "pengabdian"
Berhenti sejenak....
menyiapkan amunisi baru sebagai bekal perjuangan yang tengah menghadang
Berhenti sejenak....
untuk memperbaiki diri, memperbaiki rentetan kegalauan, memperbaiki setiap hubungan
Hubunganku dengan Penguasa alam
Hubunganku dengan keluarga yang lama kutinggalkan
Hubunganku dengan sahabat yang terjauhkan
Hubunganku dengan dakwah yang semakin tersingkirkan
Kukuatkan kembali azzamku
Kukokohkan kembali gerak-gerak langkahku
karna aku tak berhenti sendiri
Aku berhenti bersama sahabat
Sahabat yang selalu dekat
Sahabat yang tak sekedar bersama-sama menikmati nikmat
Tapi sahabat yang selalu menjadi pengingat.
terima kasih untuk semuanya.......
Rabu, 25 Juni 2008
A Wonderful day...
Tumpukan penumpang di stasiun? ya...
kepanikan para workholic? tentu...
kekesalan yang menjadi-jadi? mungkin....
kalo bikin video rekaman di kereta? ini yang jarang terjadi..
Memang selalu ada beragam cara pensikapan kejadian luar biasa ini. Tapi yang pasti, semua orang tidak pernah menginginkan perjalanannya terganggu karena hal itu akan berpengaruh pada pekerjaan mereka.
Tapi.... wallahu 'alam bishowab
kita tak pernah mampu memeprediksi apa-apa yang akan menimpa kita. Termasuk kemaren, Kamis 26 Juni 2008.
tak hanya kereta api barang yang mengalami anjlok di stasiun kebayoran lama tapi juga terjadi kerusakan sinyal di sentra kereta api jabotabek, Tanah Abang.
Memang, apa pengaruh dua kejadian ini hingga disebut luar biasa? toh, hal-hal seperti ini memang udah sering terjadi di Indonesia.
eit....
jangan terlalu menyepelekan kejadian seperti ini ya!
Untuk sebagian orang hal ini memang sebuah keberuntungan. sebut saja tukang ojek, sopir taksi, atau sopir angkot.
mereka secara langsung mendapat gelontoran penumpang yang memutuskan beralih transportasi karena kereta api tak lagi mampu diharapkan.
Tapi, dibalik itu semua masih ada banyak pihak yang dirugikan oleh kejadian ini.
Kerugian immateriil langsung terasa manakala waktu yang semestinya digunakan untuk aktivitas yang lebih bernilai harus terbuang begitu saja.
sementara dari segi materiil, makin banyak roker (rombongan kereta) yang harus rela dipotong gajinya lantaran terlambat sampai di tempat kerja masing-masing.
Atau omset penjualan pedagang yang menurun darstis karena waktu jualannya berkurang.
Hal-hal inilah yang patut diperhatikan.
Lalu bagaimana sebaiknya kita menyikapi kejadian seperti ini?
Tergantung dari pemikiran kita, apakah kita benar-benar harus cepat mengambil langkah darurat agar tak banyak kerugian yang kita derita?
atau bersabar dan yakin pertolongan akan segera tiba?
Keduanya bukanlah pilihan yang salah.
di satu sisi, kita semestinya memang harus segera mencari alternatif solusi atas apa yang menimpa kita. kita tidak diharuskan diam, diam dalam artian tidak melakukan apa-apa dan membiarkan segalanya terjadi dengan sendirinya.Ingat, Allah tidak akan merubah suatu kaum sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri.
tapi ingat.......
segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa seizin Allah swt.
untuk itu, kita diharuskan untuk bersabar dan tawakal kepada Allah atas apa yang kita kerjakan.
Dari dua penyikapan di atas, ada satu korelasi bahwa usaha kita dan tawakal kita adalah hal yang beriringan dalam pengerjaannya.
Rabu, 18 Juni 2008
Sang Murobbiy
Pelosok negri kau sambangi
Ribuan langkah kau tapaki
Pelosok negri kau sambangi
Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman Tuhanmu
Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman Tuhanmu
Terik matahari
Tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai
Tak lunturkan azzammu
Raga kan terluka
Tak jerikan nyalimu
Fatamorgana dunia
Tak silaukan pandangmu
Semua makhluk bertasbih
Panjatkan ampun bagimu
Semua makhluk berdoa
Limpahkan rahmat atasmu
Duhai pewaris nabi
Duka fana tak berarti
Surga kekal dan abadi
Balasan ikhlas di hati
Cerah hati kami
Kau semai nilai nan suci
Tegak panji Illahi
Bangkit generasi Robbani
Senin, 26 Mei 2008
Waktu Rehat
Biarlah ku sendiri.
Tak perlu kau ragu...
karna kutahu
aku pasti tak sendiri
Inilah waktuku
tuk dekat dengan-Nya
mengagumi nikmat
denganku kian dekat
Menjadi Diriku
Tak seperti indah pelangi
Karna diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya
Wajahku kan memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Kuakui kubukanlah mereka
Ku apa adanya
Menjadi diriku
dengan segala kekurangan
menjadi diriku
atas kelebihanku
Terimalah aku
Seperti apa adanya
aku hanya insan biasa
tak mungkin sempurna
Tetap kubangga
atas apa yang kupunya
setiap waktu kunikmati
Anugerah hidup yang kumiliki